MESIN DIESEL
Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan motor bakar, ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya. Untuk membangkitkan listrik, sebuah mesin diesel dihubungkan dengan generator dalam satu poros (poros dari mesin diesel dikopel dengan poros generator).
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime mover:
- Desain dan instalasi sederhana
- Auxilary equipment sederhana
- Waktu pembebanan relatif singkat
Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Penggerak mula:
- Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi yang tinggi.
- Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.
- Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar.
Sistem starting atau proses untuk menghidupkan/menjalankan mesin diesel dibagi
menjadi 3 macam sistem starting yaitu:
- Sistem Start Manual : Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya mesin yang relatif kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol atau poros hubung yang akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada faktor manusia sebagai operatornya.
- Sistem Start Elektrik : Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500 PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai dinamo yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN, sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.
- Sistem Start Kompresi : Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu > 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui induksi elektromagnetik. Generator memperoleh energy mekanis dari prime mover (mesin diesel). Generator terpasang satu poros dengan mesin diesel, biasanya digunakan generator sinkron. Konstruksi generator AC adalah sebagai berikut:
- Stator : Stator memiliki alur-alur untuk meletakan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat induksi GGL.
- Rotor : Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnet yang lilitannya dialiri arus.
- Cincin geser : Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang dipasang dengan memakai bahan isolasi.
- Generator penguat : Generator penguat adalah generatorarus searah yang dipakai sebagai sumber arus.
AMF DAN ATS
AMF adalah singkatan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan tentang carakerja otomatisasi terhadap system kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada pada sumber listrik utama. Istilah ini lebih umum dijabarkan sebagai kendali start dan stop genset.
ATS adalah singkatan dari Automatic Transfer Switch, yaitu proses pemindahan sumber listrik dari sumber listrik satu kesumber listrik yang lain secara bergantian. ATS adalah pengembangan dari COS atau biasa disebut dengan Change Over Switch,beda keduanya adalah terletak pada system kerjanya. Untuk ATS system kerja secara otomatis sedangkan COS masih dikendalikan atau dioperasikan secara manual.
- Cara kerja AMF dan ATS : Cara kerja AMF dan ATS adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke sumber listrik utama ataupun sebaliknya.
- Bilamana suatu saat sumber listrik utama (PLN) tiba-tiba padam, maka AMF bertugas untuk menjalankan mesin diesel genset sekaligus memberikan system proteksi pada genset. System proteksi yang dimaksud adalah system proteksi terhadap unit mesin diesel maupun pada generatornya, seperti
- Rendahnya tekanan minyak pelumas
- Temperature mesin
- Pengaman beban lebih
- Pengaman terhadaptegangan, frekuensi genset, dll
- Apabila parameter yang diamankan melebihi batasan normal / seting maka ATS akan memutuskan hubungan arus listrik kebeban sedangkan AMF bertugas untuk menghentikan mesin.
- Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik, selanjutnya ATS bertugas untuk memindahkan sambungan secara otomatis yang sebelumnya dari sumber listrik utama ke sisi generator.
- Apabila sumber listrik utama kembali normal, maka ATS akan bertugas mengembalikan sambungan ke sisi sumber listrik utama dan kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel.
- Keuntungan penggunaan AMF dan ATS
- System perpindahan jalur dari sumber listrik utama ke generator hanya perlu waktu yang sangat singkat, hanya dalam hitungan detik setelah sumber listrik utama padam genset langsung menyala sehingga listrik segera dapat dinikmati.
- Meringankan tugas teknisi listrik bahkan seringkali banyak gedung perkantoran tidak mempunyai teknisi listrik.
- Memberikan perlindungan terhadap peralatan-peralatan yang seringkali terjadi tegangan listrik dari sumber listrik utama maupun Genset yang drop.
PENGAMAN GENERATOR
Sistem pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir gangguan agar tidak terjadi kerusakan fatal.
a. Pengaman alarm
Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak normal dalam operasi mesin generator dan agar operator segera bertindak.
b. Pengaman trip
Berfungsi untuk menghindarkan mesin generator dari kemungkinan kerusakan karena ada sistem yang berfungsi tidak normal maka mesin akan stop secara otomatis.
Jenis pengaman trip antara lain :
- Putaran lebih (over speed)
- Temperatur air pendingin tinggi
- Tekanan minyak pelumas rendah
- Emergency stop
- Reverse power
c. Pentanahan (grounding)
- Pentanahan sistem, pentanahan untuk suatu titik pada penghantar arus dari sistem.Pada umumnya titik tersebut adalah titik netral dari suatu mesin, transformator, atau untuk rangkaian listrik tertentu.
- Pentanahan peralatan sistem, pentanahan untuk suatu bagian yang tidak membawa arus dari sistem, misalnya : Semua logam seperti saluran tempat kabel, kerangka mesin, batang pemegang sakelar, penutup kotak sakelar.
d. Relay pengaman pada genset
- Relay arus lebih : Thermal Over Load Relay (TOLR) digunakan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor dari kerusakan akibat beban lebih atau terjadinya hubungan singkat antar hantaran yang menuju jaring atau antar fasa.
- Relay tegangan lebih : bekerja bila tegangan yang dihasilkan generator melebihi batas nominalnya.
- Relay diferensial : bekerja atas dasar perbandingan tegangan atau perbandingan arus, yaitu besarnya arus sebelum lilitan stator dengan arus yang mengalir pada hantaran yang menuju jaring-jaring.
- Relay daya balik : berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif yang masuk ke arah generator.
e. Sekering
berfungsi untuk mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari gangguan hubung singkat Jika suatu sekering dilewati arus di atas arus kerjanya, maka pada waktu tertentu sekering tersebut akan lebur (putus). Besarnya arus yang dapat meleburkan suatu sekering dalam waktu 4 jam dibagi arus kerja disebut faktor peleburan berkisar 1 hingga 1,5
4 komentar:
info yang menarik... semoga makin banyak materi yang bermanfaat.
Benar-benar bermanfaat
Sangat betmanfaat..
Bermanfaat sekali bagi yang awam
Posting Komentar